You raised your own flag, girl.
Poor Iwase.
Episode Summary:
Crossover yang dilakukan Iwase dan Eiji terbukti efektif. PCP yang mendapat jatah full-color cover tidak mampu mengalahkan +NATURAL di polling. Mashiro dan Takagi berada dalam keadaan terdesak, karena apabila sampai chapter 25 mereka masih tidak bisa mengungguli +NATURAL, serialisasi PCP akan dihentikan. Belum lagi ancaman lain dari Takahama dan Fukuda yang terus membayangi.
Merasa bahwa keadaan ini tidak menguntungkan, Takagi mengajukan idenya untuk membuat 6 chapter yang tersisa menjadi satu story arc. Hattori menolak dan menyarankan agar Takagi tetap membuat episodic chapter seperti biasanya, karena dia menganggap hal ini terlalu berisiko. Namun, dengan paksaan dari Mashiro dan Takagi, akhirnya Hattori mengizinkan mereka berdua untuk melakukan pertaruhan itu.
Awalnya semua berjalan sesuai rencana. Takagi terbukti mampu membuat alur cerita yang menarik. Akan tetapi, dia masih belum menemukan konklusi sebagai penutup arc tersebut. Saat dia memutuskan untuk pergi keluar dan mencari udara segar, tanpa sengaja dia bertemu dengan Iwase dan Miura. Setelah sedikit berbincang-bincang tentang masa lalu dengan Iwase, Takagi akhirnya mendapat inspirasi untuk menutup ceritanya dengan sempurna.
Personal Opinion:
Episode ini ditutup dengan adegan dari chapter ke-24 PCP sebagai kunci dari pertaruhan Mashiro dan Takagi. Walaupun J.C.Staff terlihat seperti kurang niat dalam memproduksinya karena hanya menampilkan slideshow hitam-putih, bagi saya hal ini justru memberikan impact yang cukup berkesan.
Di episode ini juga kembali diperlihatkan kejeniusan Takagi sebagai seorang penulis, serta keramahannya yang membuat Iwase jatuh hati. Beberapa adegan flashback juga cukup memberikan suasana nostalgia. But maybe that's just me being a bit melancholic.
Screenshots:
Uh.. yeah, it's wordy. Sure.
Compared to this, the B/W had more impact.
I'm waiting eagerly.
Donkan na Otoko.
No comments:
Post a Comment